Jumat, Oktober 11, 2024

Bupati Kotim Tidak Serius di Sektor Pendidikan, 5 Indikator Ini Buktinya

Date:

Share post:

Bupati Kotim Tidak Serius di Sektor Pendidikan, 5 Indikator Ini Buktinya

GERBANGDESA.COM, SAMPIT – Praktisi Pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Deny Hidayat menilai, selama kepemimpinan Halikinnor-Irawati kurang lebih 4 tahun berjalan yang dikenal dengan Jargon Kotim Harati, dalam mengelola di sektor pendidikan dianggap tidak serius.

“Saat ini Bupati Kotim dan jajarannya tidak serius dalam mengelola pendidikan di Kotim, bahkan seolah-olah tidak sejalan dengan jargon kampanye yang dulu digaungkan yakni, Kotim Harati,” kata Deny melalui rilis yang diterima redaksi media siber gerbang desa, Jumat 20 Oktober 2023.

Menurutnya, kata Harati harusnya merefleksikan kecerdasan dan kemandirian Pemkab Kotim agar lebih memperhatikan di sektor pendidikan supaya lebih serius.

“Sekarang justru terkesan lebih banyak permasalahan yang timbul pada dunia pendidikan terutama di sektor pendidikan di Kotim tercinta ini,” ujar Deny.

Padahal, kata dia, komitmen pemerintah pusat dan daerah telah tertuang dalam Undang-Undang 1945 pasal 31 ayat (4) yang menyebutkan secara jelas alokasi anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD.

BACA JUGA:  Ini Kriteria Dapat BLT Dana Desa Rp3,6 Juta Terbaru 2024

Dia mengungkapkan, ada 5 indikator sebagai bukti dan fakta ketidak seriusan Bupati Kotim dan jajarannya untuk mengurus pendidikan diantaranya;

1. Kepala Dinas Pendidikan Kotim yang sampai saat ini (2021-2023) masih dijabat oleh Pelaksana tugas (Plt), tentu saja ini menjadi preseden mundur, karena keputusan atau kebijakan penting di sektor pendidikan tersandera dengan tidak adanya pejabat definitif yang menanganinya.

2. Penyaluran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) guru dan staf dinas pendidikan sering terlambat, bahkan di masa jabatan Harati ini seolah berulang setiap tahunnya. Untuk 2023, TPP sekitar 8 bulan belum dicairkan.

3. Angka Anak Tidak Sekolah dan Putus Sekolah (ATS) Kotim meraih nilai tertinggi Sekalteng dengan total 5.824 orang.

BACA JUGA:  Peserta Lomba Guru dan Kasek Berprestasi di Kotim Tahun Ini Membeludak

4. Serapan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan Dana Alokasi Umum (DAU) Bidang Pendidikan dari pusat tidak ada peningkatan.

5. Pemerataan dan peningkatan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan yang tidak signifikan, bahkan terlihat hanya sekedar wacana tanpa aksi, seperti keinginan untuk satu kecamatan satu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berstatus Negeri, ataupun program strategis pendidikan lainnya.

Dari lima indikator ini, lanjut Deny, sangat terlihat jelas bahwa perhatian Bupati Kotim dan jajarannya seolah-olah tidak serius dalam mengurus pendidikan dI kabupaten yang bermotto Bumi Habaring Hurung ini.

“Sebenarnya jika kita mau telusuri dan dirunut lebih dalam lagi, masih banyak permasalahan pendidikan yang tidak ditangani dengan serius, seolah-olah sekarang Kotim tidak Harati lagi,” pungkasnya. (fin)

Artikel ini telah tayang di gerbangdesa.com dengan judul “Bupati Kotim Tidak Serius di Sektor Pendidikan, 5 Indikator Ini Buktinya”.

Artikel Lainnya

Menikmati Kesejukan Alam Wisata Batu Seribu di Desa Gentan

GERBANGDESA.COM SUKOHARJO – Wisata alam Batu Seribu terletak di Desa Gentan, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, bisa...

Porprov Kalteng, Kejuaraan Menembak Pegawai Lapas Sampit Raih Juara

SAMPIT, gerbangdesa.com – Prestasi gemilang telah diukir salah seorang pegawai Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Sampit, Kantor Wilayah Kementerian...

Penipuan Travel Study Tour SMAN21, Sebabkan Kerugian Mencapai 400 juta

BANDUNG, gerbangdesa.com - Kasus penipuan surat IC seorang pekerja tour and travel asal Bandung, Jawa Barat, membuat resah...

Pantai Timang Desa Purwodadi Wisata Pilihan Libur Sekolah – Gerbangdesa.com

JOGYAKARTA - Pantai Timang Jogja bisa menjadi pilihan libur sekolah tahun ini. Pantai terkenal dengan ombaknya yang besar...
error: Content is protected !!